Bahwa saya dicap liberal, JIL tulen, dsb, sudah lama saya mengalaminya. Selama ini saya tidak peduli. Bahwa JIL dinilai sesat, saya juga tak peduli. Toh itu hanya label yg disematkan oleh sesama manusia, bukan oleh Sang Mahabenar. Kalau sekarang saya mengulasnya, ini semata-mata untuk mawas diri, untuk kepentingan saya sendiri selaku seorang muslim universalis. (Syukur-syukur kalau ada pembaca yang bisa mengambil hikmah dari sini.)
Untuk patokan, walau mungkin kurang akurat, akan saya gunakan 14 kriteria dari artikel “Kesesatan JIL” yang katanya ditulis oleh Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Yakub, MA.
1a. Pemikiran JIL: “Umat Islam tidak boleh memisahkan diri dari umat lain, sebab manusia adalah keluarga universal yang memiliki kedudukan yang sederajat.”
Pemikiran saya berbeda: Lanjutkan membaca Liberalkah Anda selaku muslim?